Aprindo mendatangi gedung Kementerian Perdagangan untuk menagih utang subsidi atau rafaksi minyak goreng yang mencapai Rp 344 miliar.
TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia datangi gedung Kementerian Perdagangan atau Kemendag untuk menagih utang subsidi atau rafaksi minyak goreng yang mencapai Rp 344 miliar. Ketua Aprindo Roy Nicholas Mandey mengatakan, ini merupakan kedua kalinya para pengusaha retail modern itu mendatangi Kementerian Perdagangan untuk menagih haknya, yang pertama dilakukan pada Kamis 4 Mei 2023 lalu. 'Ini adalah lanjutan pertemuan Kamis lalu, dengan Kemendag.
Roy mengakui, saat ini pemberian rafaksi memang sudah tidak ada aturannya sehingga perlu dikonsultasikan dengan Kejaksaan Agung. Tapi yang diinginkan Roy dan kawan-kawannya bukan hanya sekedar menunggu proses pembuatan aturan. Dalam setiap pertemuan, Roy selalu meminta Kementerian Perdagangan membuka hasil verifikasi terkait nominal rafaksi yang harus dibayarkan.
پاکستان تازہ ترین خبریں, پاکستان عنوانات
Similar News:آپ اس سے ملتی جلتی خبریں بھی پڑھ سکتے ہیں جو ہم نے دوسرے خبروں کے ذرائع سے جمع کی ہیں۔
Inge Anugrah Tak Punya Tabungan selama Menikah dengan Ari WibowoAkibat tidak punya tabungan, Inge Anugrah sampai tidak bisa bayar pengacara.
مزید پڑھ »
Meski Mampu, Banyak Warga Australia Memilih Tidak Punya Mobil PribadiMenjadi orang yang tidak punya mobil seringkali dianggap 'tidak mampu', bahkan dihakimi oleh orang-orang terdekat
مزید پڑھ »
Suhu Tak Kunjung Turun, Kebakaran Hutan di Kanada Kian MeluasVegetasi kering, suhu yang mencapai rekor tertinggi, dan angin kencang memicu kebakaran hutan besar-besaran di Provinsi Alberta, Kanada Bagian Barat tahun ini.
مزید پڑھ »
Warga Kota Sungai Penuh Kecewa, Rumah Sakit H. Bakri Tak Kunjung BeroperasiRumah Sakit H. Bakri Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi yang telah lama selesai dibangun dengan dana puluhan miliar rupiah hingga kini belum beroperasi maksimal.
مزید پڑھ »
Keinginan untuk Perubahan Menguat di Turki, Erdogan Ditinggal Banyak PendukungJelang pemilihan umum Turki, dukungan terhadap Erdogan kian melemah karena krisis ekonomi yang tak kunjung membaik.
مزید پڑھ »