Ekonomi China dikabarkan tengah menghadapi tekanan beruntun. Awas hati-hati dampaknya bisa ke Indonesia nih.
China sedang menghadapi masalah cukup serius, mulai dari ekonominya yang lesu hingga krisis sektor properti yang belum usai.
Tak hanya dari beberapa data ekonomi, tingkat pengangguran China juga mulai naik pada bulan lalu, yakni sebesar 5,3%, dari sebelumnya pada Juni lalu sebesar 5,2%.consumer price indexDeflasi ini merupakan yang pertama sejak Februari 2021. Angka deflasi juga lebih dalam dari proyeksi ekonom dalam survei Bloomberg yang memperkirakan deflasi 0,4%.
Tak hanya CPI, inflasi China di tingkat produsen juga mengalami deflasi yakni 4,4% . Kontraksi ini telah turun selama 10 bulan berturut-turut dan lebih buruk dari perkiraan pasar penurunan 4,1%, setelah penurunan 5,4% pada bulan sebelumnya, yang merupakan penurunan tertajam sejak Desember 2015.Pada saat yang sama, harga turun lebih lanjut untuk barang konsumen , makanan , dan barang tahan lama di tengah kenaikan yang lebih cepat dalam penggunaan sehari-hari barang dan pakaian .
Pengembang properti dengan utang terbesar di dunia ini gagal bayar pada 2021 dan mengumumkan program restrukturisasi utang luar negeri pada Maret. Perdagangan saham Evergrande telah di-suspend atau ditahan perdagangannya sejak Maret 2022.