Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku sering dimarahi oleh emak-emak karena harga pangan yang mahal.
Jakartamengaku sering dimarahi oleh emak-emak karena harga pangan yang mahal. Memang, sebagai Menteri Perdagangan dia sering diminta presiden untuk secara langsung pergi mengunjungi pasar-pasar yang ada di Tanah Air.
"Jadi Mendag ke pasar karena perintah Presiden turun, paling sering dimarahin emak-emak. Karena waktu itu memang terjadi gejolak harga yang luar biasa, terutama minyak goreng," kata Zulhas dalam acara peluncuran buku"Zulhas, Kerja Bantu Rakyat: Setahun Perjalanan Mendag", Kamis .Dia menceritakan jika Presiden Jokowi juga sering menanyakan harga bahan pokok terbaru, dan ia hafal harga pasar.
Dalam kesempatan itu ia juga mengungkapkan Kemendag harus mencari solusi dan kesempatan baru atas kondisi ekonomi global saat ini, yang salah satunya adalah mengincar pasar-pasar potensial baru untuk mitra perdagangan dan pasar untuk menjual produk Indonesia seperti Asia selatan, Afrika, dan Amerika Latin.
پاکستان تازہ ترین خبریں, پاکستان عنوانات
Similar News:آپ اس سے ملتی جلتی خبریں بھی پڑھ سکتے ہیں جو ہم نے دوسرے خبروں کے ذرائع سے جمع کی ہیں۔
Zulhas Bilang Harga Telur Bisa Turun 2 Minggu Lagi NihMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut harga telur akan stabil dalam dua minggu ke depan.
مزید پڑھ »
Menteri Jokowi Ini Ngaku Paling Banyak Turun ke Pasar, Siapa?Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengklaim dirinya sebagai menteri sekaligus menteri perdagangan (mendag) yang paling sering turun pasar.
مزید پڑھ »
Zulkifli Hasan Jawab Isu Impor Telur Ayam: Tidak AdaHarga telur dan ayam akan kembali stabil dalam dua pekan ke depan. Sebab, beberapa waktu lalu dia menyebut harga ayam masih terlalu murah.
مزید پڑھ »
Mendag Zulhas Bertemu dengan CEO TikTok, Ini yang DibahasMendag Zulkifli Hasan menerima kunjungan Chief Executive Officer (CEO) TikTok Shou Zi Chew di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta. Menteri Perdagangan atau...
مزید پڑھ »
Anak di Bawah Umur Pelaku dan Korban Perdagangan Orang di Kota BogorPara pelaku menjerat para korban berawal dari pertemanan di Facebook. Sementara korban lainnya mengaku sudah kenal dengan para pelaku. Namun, dalam praktiknya mereka dipaksa untuk melayani para pria hidung belang. Metro AdadiKompas
مزید پڑھ »