Bersandi Escobar, Bareskrim Polri memburu gembong narkoba internasional Fredy Pratama. Selain menangkap puluhan tersangka, polisi juga menyita aset Fredy di banyak tempat. Upaya memiskinkan sang gembong dilakukan dengan menerapkan pasal TPPU.
Liputan6.com, Jakarta - Bersandi Escobar, Bareskrim Polri tengah memburu gembong narkoba internasional Fredy Pratama. Aktor utama sindikat kelas kakap yang memiliki aset hasil narkotika sebesar Rp 10,5 triliun itu diduga tengah berada di Thailand.
Tak hanya itu, Polri juga melacak aset Fredy sebagai upaya penerapan pasal tindak pidana pencucian uang . Sejauh ini telah disita aset senilai Rp273 miliar dari keluarga Fredy. "Salah satu tujuan TPPU dilahirkan, supaya hasil kejahatan itu dilacak kemanapun larinya. Yang dicuci itu uang hasil kejahatannya," dia menegaskan.
"Nah Indonesia ini aneh, kejahatan narkabanya banyak tapi jarang pakai TPPU. Nah sekarang ini kalau sampai enggak ya kebangetan kan, seperti Teddy kan enggak ada TPPU-nya aneh sekali. Jadi ini harus didorong dan betul-betul kita kawal, antara lain tracing tadi, ada rumah mobil dan sebaganya yang nilainya 10, berapa triliun itu, itu TPPU jelas. Dulu bagus, tapi tahun 2010 ke sini kok meloyo TPPU-nya," terang dia.
Mereka para gembong narkoba, Yenti menambahkan, biasanya menggunakan teknik hawala atau main kode dalam menyamarkan aset hasil kejahatannya. Bahkan di Amerika, para pemain besar juga menggunakan teknik yang demikian. Selanjutnya ia meminta agar Polri nantinya dalam penyidikan dan penuntutan tidak memisahkan kasus narkotika dan TPPU. Keduanya diharapkan masuk dalam satu dakwaan. Terlebih totalnya mencapai puluhan triliun rupiah.
Pahrul mengungkapkan kesulitan yang dihadapi penyidik dalam menyita aset gembong narkoba Fredy Pratama. Menurutnya, secara teknis saat penyidik menyita asetnya, ada waktu bagi pihak ketiga yang merasa harta bendanya dihasilkan dari cara yang sah. Pahrul pun meminta Polri untuk tetap cermat dalam menyelidiki kasus terkait narkoba. Karena kejahatan jenis ini memiliki ciri khas yang berbeda dengan kasus lainnya.
Mukti menyebut keduanya merupakan warga negara Indonesia yang bekerja sebagai kaki tangan langsung dari Fredy Pratama. Dengan, proses pencarian difokuskan ke luar negeri.Jenderal Bintang Satu itu mengatakan perburuan terhadap FA dan PN. Dilakukan sejalan dengan terbitnya rednotice dan dijalankannya operasi 'Escobar' untuk menangkap Freddy selaku otak dari sindikat narkoba.
Meskipun begitu, Jayadi mengaku pihaknya tetap akan mencari keberadaan Freddy. Dengan menjalin kerja sama ke beberapa negara lain yang kemungkinan menjadi tempat persembunyian Freddy. "Secara teknis tidak dapat kami sampaikan. Karena ini berkaitan dengan penyidikan. Jika kami sampaikan dan jaringan tahu akan strategi dari petugas, tambah rumit pencariannya," katanya.
Sementara saat ini Mukti menegaskan, pihaknya masih memeriksa perjalanan Fredy Pratama karena tak menutup kemungkinan menggunakan identitas palsu.Tak hanya memburu sosoknya, Polisi juga melacak aset milik Fredy Pratama dari hasil kejahatannya. Pelacakan aset dilakukan sebagai upaya penerapan pasal tindak pidana pencucian uang . Sejauh ini telah disita aset senilai Rp273 miliar dari keluarga Fredy.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan juga menemukan total perputaran uang dari jaringan narkotika internasional Fredy Pratama mencapai Rp51 triliun sejak 2013 sampai 2023. "Untuk mendeteksi rekening-rekening milik tersangka, sekaligus lokasi keberadaan aset, termasuk beberapa tersangka jaringan lain yang dicari," ujar Alberd.
Sandi Escobar itu seperti diambil dari nama gembong narkoba dan pengedar narkoba Colombia, Pablo Emilio Escobar Gaviria alias Pablo Escobar, kriminal terkaya di dunia. Mukti tidak menampik nama sandi operasi penangkapan Fredy Pratama terinspirasi dari sosok tersebut.Menurut Mukti, Fredy Pratama nyatanya menjalankan bisnis narkobanya sejak 2009.
Jaringan tersebut, kata dia, nyatanya memang menjadikan Indonesia sebagai sasaran utama peredaran narkoba dan dikendalikan oleh Fredy Pratama yang bersembunyi di Thailand. Wahyu menyatakan, total aset dari sindikat narkoba internasional Fredy Pratama mencapai Rp10,5 triliun. Adapun total penyitaan yang dilakukan terhadap barang bukti narkotika dalam kasus ini adalah 10,2 ton sabu, dengan perkiraan yang sudah masuk ke Indonesia untuk diedarkan mencapai 100 hingga 500 kilogram.
پاکستان تازہ ترین خبریں, پاکستان عنوانات
Similar News:آپ اس سے ملتی جلتی خبریں بھی پڑھ سکتے ہیں جو ہم نے دوسرے خبروں کے ذرائع سے جمع کی ہیں۔
Polisi Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama si Pablo Escobar IndonesiaTim satuan tugas khusus bentukan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri hingga kini terus memburu gembong narkoba jaringan internasional Fredy Pratama dengan sandi operasi 'Escobar Indonesia'. merujuk pada gembong narkoba internasional Pablo Escobar.
مزید پڑھ »
Tim Escobar Indonesia Buru Gembong Narkoba Fredy PratamaTim Escobar Indonesia memburu gembong narkoba Fredy Pratama yang dikabarkan berada di Thailand.
مزید پڑھ »
Terungkap, Gembong Narkoba Fredy Pratama Gunakan Sandi Escobar Dalam Menjalankan Bisnis GelapnyaSandi Escobar diambil dari nama gembong narkoba Kolombia, Pablo Emilio Escobar Gaviria alias Pablo Escobar.
مزید پڑھ »
Sosok Fredy Pratama Jadi Buruan Timsus Bareskrim Polri, Disebut Escobar IndonesiaSosok Fredy Pratama saat ini masih menjadi buruan tim khusus Bareskrim Polri karena dikenal sebagai gembong narkoba internasional.
مزید پڑھ »
Jejak Bisnis Narkoba Fredy Pratama sampai Dijuluki 'Escobar Indonesia'Bak Pablo Escobar, sosok WNI bernama Fredy Pratama berhasil menjalankan bisnis sabu raksasa.
مزید پڑھ »
Bak Pablo Escobar, 6 Fakta Kejahatan Fredy Pratama: Sindikat Narkoba Terbesar IndonesiaKejahatan yang dilakukan gembong narkoba buronan empat negara, Fredy Pratama terbilang besar. Berikut keenam faktanya.
مزید پڑھ »