India dan Amerika Serikat Sepakat Akhiri Sengketa Dagang di WTO TempoDunia
TEMPO.CO, Jakarta - India dan Amerika Serikat sepakat untuk mengakhiri sengketa dagang di World Trade Organization . Langkah itu diambil demi mendorong hubungan komersial kedua negara dan lebih memperkuat hubungan ekonomi. Kedua negara diharapkan menerapkan mekanisme yang kuat dalam menyelesaikan masalah-masalah terkait perdagangan bilateral demi menghindari proses pengajuan komplain ke WTO.
Amerika Serikat telah menghapuskan subsidi ekspor pada India dan persyaratan untuk isi panel suryanya. Akan tetapi, tarif untuk baja dari India dan alumunium masih akan diberlakukan. Sebelumnya pada 2018, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberlakukan bea masuk impor ke Amerika Serikat untuk baja dan alumunium dengan mengutip undang-undang Section 232 of the 1962 Trade Expansion Act dan menyebut keamanan nasional sebagai alasannya.
پاکستان تازہ ترین خبریں, پاکستان عنوانات
Similar News:آپ اس سے ملتی جلتی خبریں بھی پڑھ سکتے ہیں جو ہم نے دوسرے خبروں کے ذرائع سے جمع کی ہیں۔
Pekerja Negara Asia Ini Dikasih Kemudahan VISA AS, Siapa Tuh?Pemerintahan Presiden Joe Biden akan memudahkan orang India untuk tinggal dan bekerja di Amerika Serikat (AS).
مزید پڑھ »
Penjualan Rumah Amerika Serikat Naik Tipis pada MeiPenjualan rumah di Amerika Serikat naik tipis pada Mei. Namun aktivitas itu tetap tertekan karena pasokan lebih ketat dan suku bunga masih tinggi.
مزید پڑھ »
Dua Musisi Elektronik Tanah Air Sukses Rilis Single Bersama Label Amerika SerikatDua musisi elektronik Indonesia, Samrei dan Fortebeats siap menggebrak dunia musik elektronik melalui single anyarnya. Dua musisi Indonesia, Samrei dan Fortebeats...
مزید پڑھ »
Pemilu Presiden 2024 Panas dan Saling Cakar, Inilah Kandidat Presiden Amerika Serikat Tahun 2024Nama-nama kandidat mulai bermunculan dalam persaingan memperebutkan pencalonan partai untuk kursi presiden pada pemilu Amerika Serikat tahun 2024
مزید پڑھ »
Berhemat Rp 45 Triliun, Ford PHK Karyawan di Amerika dan IndiaPada Agustus 2022, Ford mengatakan akan memangkas total 3.000 pekerja bergaji dan kontrak, sebagian besar di kawasan Amerika Utara dan India.
مزید پڑھ »