Beberapa pejabat AS intens melobi Arab Saudi untuk menggolkan impian lama Israel menormalisasi hubungan dengan Riyadh. Andai berhasil, apa yang diperoleh AS, Arab Saudi, dan Israel serta bagaimana nasib Palestina?
Foto yang diambil pada 7 November 2010, Joe Biden yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat, berfoto bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di tengah pertemuan Majelis Umum Federasi Yahudi Amerika Utara di New Orleans, AS. Biden, yang kini menjabat sebagai Presiden AS, disebut-sebut tengah mengupayakan normalisasi hubungan Israel-Arab Saudi.
Biden tak hanya mengutus Sullivan sendiri ke Jeddah. Sullivan ditemani oleh Brett McGurk, pejabat tinggi Gedung Putih lain yang khusus menangani kebijakan AS ke Timur Tengah. Friedman menulis dalam kolomnya bahwa kepergian dua pejabat itu ke Arab Saudi adalah untuk mengeksplorasi kemungkinan tercapainya pemahaman bersama mengenai AS-Israel-Arab Saudi-Palestina.
Riyadh juga ingin Washington memberi payung keamanan lebih besar bagi Arab Saudi jika ada negara mana pun yang menyerang Arab Saudi. Konsep itu seperti pakta keamanan AS dengan Jepang, Filipina, Australia, dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara . Bagi AS dan Biden, keberhasilan mengantarkan normalisasi hubungan Arab Saudi-Israel bakal menjadi kesuksesan besar dalam kebijakan luar negerinya. Boleh jadi dan bisa diperdebatkan, kesuksesan itu melebihi capaian yang diraih dua presiden pendahulunya dari Partai Demokrat, Carter dan Clinton.
Hubungan resmi dengan Arab Saudi, negara penjaga dua kota suci , bakal memberi bonus besar bagi Israel. Pejabat Israel yakin betul, dengan pengaruh yang dimiliki Riyadh, jika berhasil menggandeng Arab Saudi dalam satu ikatan hubungan formal, niscaya negara-negara di kawasan akan berbondong-bondong pula menjalin hubungan dengan Israel.
"Saya berharap Saudi akan tetap pada posisi itu dan tidak menyerah pada tekanan, intimidasi apa pun, yang datang dari pemerintahan Biden atau kekuatan lain di luar itu," kata Maliki.Peneliti pada Middle East Institute, Khaled Elgindy, menyebut bahwa Biden termasuk orang memandang Palestina bukan faktor utama dalam konflik Arab-Israel. Biden menilai akar konflik itu adalah karena Arab tak mau mengakui Israel.
Ketidakpuasan atas sikap para pengambil kebijakan di Gedung Putih, yang saat itu dipimpin Donald Trump, membuat Riyadh akhirnya mencari “rekan baru” untuk memberikan jaminan rasa aman. China dan Rusia menjadi alternatif setelah sikap AS di bawah Trump dinilai acuh tak acuh.
پاکستان تازہ ترین خبریں, پاکستان عنوانات
Similar News:آپ اس سے ملتی جلتی خبریں بھی پڑھ سکتے ہیں جو ہم نے دوسرے خبروں کے ذرائع سے جمع کی ہیں۔
Netanyahu Sebut Serangan Hamas Ganggu Normalisasi Israel-SaudiPM Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan milisi Hamas bertujuan mengacaukan upaya normalisasi Israel-Arab Saudi.
مزید پڑھ »
Eskalasi Israel Meluas, Arab Saudi Minta Warganya Tinggalkan LebanonArab Saudi, pada hari Rabu, 19 Oktober 2023, meminta warganya untuk segera meninggalkan Lebanon di tengah meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.
مزید پڑھ »
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Desak Israel Setop Serangan ke Gazaselaku Ketua ASEAN, Presiden Jokowi konsisten mengajak dunia Internasional mencari solusi penyelesaian konflik Israel-Palestina.
مزید پڑھ »
Eskalasi Konflik di Gaza Makin Meningkat, Jokowi Ajak Kerajaan Arab Saudi Hentikan Perang Israel-PalestinaBerita Eskalasi Konflik di Gaza Makin Meningkat, Jokowi Ajak Kerajaan Arab Saudi Hentikan Perang Israel-Palestina terbaru hari ini 2023-10-20 01:00:18 dari sumber yang terpercaya
مزید پڑھ »
Jokowi Ajak Arab Saudi Tekan Israel Hentikan Serangan ke Gaza Presiden Jokowi mengajak Arab Saudi sebagai Keketuaan Gulf Cooperation Council (GCC) atau Dewan kerja sama untuk Negara Arab di Teluk untuk menekan Israel.
مزید پڑھ »
Putra Mahkota Arab Saudi MBS Kutuk Serangan Israel terhadap Warga Sipil Palestina di GazaPutra Mahkota Arab Saudi Mohammaed Bin Salman atau MBS mengutuk keras serangan Israel terhadap warga sipil Palestina di Gaza.
مزید پڑھ »