Perang saudara di Sudan membuat Ja’far dan mahasiswa lain terisolasi di rumah susun (rusun).
Tanpa listrik dan air, sementara persediaan makanan terbatas. Mereka diimbau tidak keluar rumah agar tidak terkena peluru nyasar atau ledakan bom.dentuman ledakan bom masih terngiang di telinga Ja’far Rais Abdurrahman. Dalam sehari, tidak terhitung berapa puluh kali bom meledak di Khartum, ibu kota Sudan. Di kota itulah Ja’far dan mahasiswa lain asal Indonesia tinggal. ”Kami diimbau tidak keluar rumah, agar tidak terkena peluru nyasar.
Untuk bertahan hidup, Ja’far dan teman-temannya mengandalkan makanan yang tersisa di rusun. Listrik dan air PDAM juga mati. Tentu saja, dia memilih makan seadanya daripada belanja dengan risiko terkena peluru nyasar atau terkena ledakan bom. Namun karena dia menyadari kondisi genting, dia hanya membawa barang seadanya. Misalnya satu pasang baju dan beberapa dokumen penting. “Ternyata masih banyak dokumen penting yang tidak terbawa. Tapi ya sudahlah, memang saat itu dalam keadaan panik,” imbuhnya.
Ja’far memang sudah dievakuasi dan berhasil pulang ke kampung halamannya dengan selamat. Tapi sulung dari empat bersaudara itu masih trauma. Dia merasa masih dibayang-bayangi suasana perang di Sudan. Bertahan dalam kondisi itu selama sepekan membuat Ja’far hafal kapan saat-saat yang pas untuk keluar rumah. Biasanya usai subuh hingga terbit matahari adalah waktu-waktu nihil serangan. ”Memang tidak selalu, tapi sering begitu . Mungkin saat-saat itu mereka mulai siap-siap penyerangan lagi,” ucapnya.
پاکستان تازہ ترین خبریں, پاکستان عنوانات
Similar News:آپ اس سے ملتی جلتی خبریں بھی پڑھ سکتے ہیں جو ہم نے دوسرے خبروں کے ذرائع سے جمع کی ہیں۔
Korban Tewas Perang Jenderal di Sudan Capai 528 orangJUMLAH korban tewas akibat konflik bersenjata antara militer Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) bertambah menjadi 528 orang.
مزید پڑھ »
Perang di Sudan, 363 WNI Sudah Tiba di IndonesiaKemenlu mengatakan sebanyak 363 WNI telah tiba di Tanah Air usai dievakuasi dari perang di Sudan.
مزید پڑھ »
Kisah Mahasiswa Sulsel Bertahan di Asrama Kampus Saat Perang SudanMahasiswa Sulsel menceritakan momen mencekam saat perang di Sudan. Para mahasiswa terpaksa bertahan di asrama kampus dengan suara tembakan yang terdengar jelas. Via detik_sulsel
مزید پڑھ »
6 Mahasiswa Penyintas Perang Sudan Asal Bengkulu Tiba di Kampung HalamanPemerintah Provinsi Bengkulu membantu fasilitas pemulangan enam mahasiswa yang belajar di Sudan terkait dengan konflik bersenjata antara militer Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di wilayah tersebut
مزید پڑھ »
PP Muhammadiyah Bentuk Satgas untuk Layani Penyintas Perang SudanPecahnya perang sipil di Sudan pada Sabtu pagi (15/4), direspons Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan bergerak cepat membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk mendukung proses evakuasi WNI yang dilakukan Pemerintah
مزید پڑھ »
Cerita Mencekam Mahasiswa Sulsel 9 Hari Terjebak Perang SudanMahasiswa asal Sulsel berhasil dievakuasi di tengah perang Sudan. Selama 9 hari terjebak, suara tembakan membuat hidupnya tidak tenang.
مزید پڑھ »