Lagi, Polusi Udara Jakarta Paling Parah se-Dunia, Apa Solusi KLHK? TempoTekno
TEMPO.CO, Jakarta - Menurut pantauan IQ Air, pada Selasa, 15 Agustus 2023, pukul 08.00, Jakarta memiliki polusi 116,7 µg/m3 atau berada di kategori tidak sehat. Kota besar di dunia yang tercatat di kategori yang sama adalah Dubai , Doha dan Dhaka Bandingkan dengan kota-kota tetangga di Jabodetabek, terlihat Bekasi , Depok dan Tangerang . Ketiganya masuk bersama di kategori tidak sehat. Hanya Bogor yang masuk pada kategori tidak sehat bagi kelompok yang sensitif.
• Koefisien pajak kendaraan bermotor sudah disiapkan oleh KLHK dan BRIN • Saat ini masih perlu dilakukan uji publik untuk menetapkan besaran pajak untuk kendaraan yang melebihi baku mutu e. Bagi kendaraan bermotor yang tidak lulus uji emisi dikenakan pajak pencemaran lingkungan, jika dua kali tidak lulus uji emisi maka kendaraan dihapus .2. Pengetatan standar emisi kendaraan bermotor menjadi Euro 4 • Pada saat ini telah terbit Peraturan Menteri LHK Nomor P.
پاکستان تازہ ترین خبریں, پاکستان عنوانات
Similar News:آپ اس سے ملتی جلتی خبریں بھی پڑھ سکتے ہیں جو ہم نے دوسرے خبروں کے ذرائع سے جمع کی ہیں۔
Kualitas Udara di Jakarta Lagi-Lagi Jadi yang Terburuk, Heru Budi Singgung Polusi dari KendaraanHeru Budi angkat bicara soal penyebab tingginya polusi udara di Jakarta. Menurutnya, polusi dari kendaraan yang keluar masuk Jakarta menjadi faktor.
مزید پڑھ »
50% PNS Jakarta Bakal WFH Lagi Usai Polusi Udara Jakarta Makin ParahAda rencana untuk menerapkan sistem bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) bagi ASN atau PNS Jakarta sebagai upaya menekan polusi udara Ibu Kota.
مزید پڑھ »
Polusi Udara Jakarta Berdampak bagi Kesehatan Masyarakat, Bamsoet Dorong Pemerintah Tetapkan Status BahayaBamsoet berkomentar terkait polusi udara Jakarta atau kualitas udara di Jakarta yang sedang buruk
مزید پڑھ »
Polusi Udara Jakarta Kian Meningkat, Greenpeace Pesimistis Target 2030 menghirup udara bersihGreenpeace sebut rencana Pemprov DKI masih setengah hati, belum menunjukkan bagaimana polusi udara turun signifikan pada 2030.
مزید پڑھ »
Polusi Udara Jakarta Kian Meningkat, Greenpeace Pesimistis Target 2030 Bisa Menghirup Udara BersihGreenpeace sebut rencana Pemprov DKI masih setengah hati, belum menunjukkan bagaimana polusi udara turun signifikan pada 2030.
مزید پڑھ »
Apa Saja Sektor Penyumbang Polusi Udara di Jakarta?Pemandangan Tugu Monas yang diselimuti polusi udara pada Selasa, 25 Juli 2023 .Berdasarkan data IQAir pukul 16.29 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 168 atau masuk kategori tidak sehat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W Jakarta mendapat sorotan dari sejumlah media asing menyusul polusi udara yang memburuk. Berdasarkan data perusahaan teknologi kualitas udara Swiss, IQAir, Jakarta secara konsisten menempati peringkat atas di antara 10 kota paling tercemar secara global sejak Mei 2023. Selain IQAir, aplikasi penyedia data kualitas udara, Nafas Indonesia, dalam laporan bulan Juli 2023 juga menyebut bahwa polusi udara di Jakarta dan kota-kota sekitarnya pada bulan lalu berada pada level relatif buruk. Berdasarkan data tingkat kandungan konsentrasi partikulat (PM 2,5), paparan polusi udara di daerah-daerah tersebut tergolong tidak sehat, terutama bagi kelompok rentan. Berkaca pada dokumen Laporan Inventarisasi Emisi Pencemar Udara DKI Jakarta yang dirilis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Vital Strategies pada 2020, tercatat ada lima sektor penyumbang beban emisi DKI Jakarta. Yakni pusat komersial, perumahan, industri energi, industri manufaktur, dan transportasi. Sektor transportasi menjadi penyumbang terbesar emisi pencemar udara menurut laporan tersebut, yakni hingga lebih dari 500 ribu ton. Angka itu jauh di atas sumbangsih emisi sektor lain yang berada pada kisaran ratusan hingga puluhan ribu ton. Ada tiga jenis senyawa penyumbang emisi utama yang dihasilkan transportasi, seperti tampak pada visualisasi di atas. Yakni nitrogen oksida, karbon monoksida, dan senyawa organik volatil nonmetana (NVOCs). Senyawa-senyawa tersebut dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, mengingat kendaraan bermotor merupakan konsumen terbesar bahan bakar minyak. Sedangkan sektor industri manufaktur tercatat sebagai penyumbang emisi sulfur dioksida terbesar dibanding sektor lain
مزید پڑھ »