Produksi industri Jepang, negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia, terkontraksi 0,4 persen pada April 2023.
Bagikan Facebook Twitter WhatsApp Linkedin Telegram Tautan Tersalin A- A+ Bisnis.com, JAKARTA - Produksi industri Jepang April 2023 berkontraksi sebesar 0,4 persen menimbulkan keraguan pemulihan ekonomi terbesar ketiga di dunia.
Mengutip pemberitaan Reuters, Rabu penurunan tersebut terjadi dikarenakan pesanan yang melambat akibat permintaan global yang melemah. "Sentimen produksi saat ini masih pesimis karena adanya kekhawatiran terus-menerus tentang penurunan ekonomi di luar negeri," ucap Pejabat kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri .
Ekonom Daiwa Securities, Kota Suzuki menjelaskan bahwa berdasarkan indeks perkiraan, produksi pada Mei akan mengalami penurunan yang signifikan.
پاکستان تازہ ترین خبریں, پاکستان عنوانات
Similar News:آپ اس سے ملتی جلتی خبریں بھی پڑھ سکتے ہیں جو ہم نے دوسرے خبروں کے ذرائع سے جمع کی ہیں۔
INDOFEST 2023, Pameran Perlengkapan Outdoor Digelar Lagi 1-4 Juni 2023Sedang berburu atau mengoleksi perlengkapan outdoor, kunjungi INDOFEST 2023 yang berlangsung 1-4 Juni 2023.
مزید پڑھ »
Apriyani / Fadia Ungkap Strateginya Lolos ke Babak Kedua Thailand Open 2023Menurut Apriyani, kondisi lapangan dan shuttlecock di Thailand Open 2023 berbeda dengan Malaysia Masters 2023.
مزید پڑھ »
Gelombang Kartu Prakerja 2023 Kini Dibuka Reguler Tiap 2 PekanPembukaan gelombang kartu prakerja 2023 akan dibuka secara reguler setiap dua pekan loh. Mulai kapan? selengkapnya..
مزید پڑھ »
Amman Mineral Targetkan Produksi 1,1 Juta Ton Tembaga pada 2023Saat ini anak usaha Amman, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sudah memasuki Fase 7 dalam operasional tambang Batu Hijau, di Sumbawa Barat.
مزید پڑھ »
Hasil Terbaru Thailand Open 2023: Apriyani/Fadia Menang, Berjumpa Wakil JepangBerikut ini hasil babak 32 besar Thailand Open 2023 terbaru dari wakil Indonesia.
مزید پڑھ »
10 Orang Terkaya di Jepang 2023, Bos Uniqlo Nomor Berapa?Kekayaan para orang terkaya di Jepang dalam daftar Forbes 2023 secara keseluruhan naik menjadi US$ 192 miliar atau setara dengan Rp 2.880 triliun.
مزید پڑھ »