SURABAYA – Sidang lanjutan terhadap terdakwa Bupati nonaktif Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron dalam dugaan kasus jual beli jabatan dan fee proyek terus menggelinding. Jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadirkan lima saksi Selasa (6/6).
MEJA HIJAU: Sidang dugaan kasus jual beli jabatan dan fee proyek terhadap terdakwa Bupati nonaktif Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron di Pengadilan Tipikor Surabaya, Selasa . – Sidang lanjutan terhadap terdakwa Bupati nonaktif Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron dalam dugaan kasus jual beli jabatan danproyek terus menggelinding. Jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi menjadirkan lima saksi Selasa .
Mereka adalah Achmad Mustaqim, mantan kepala dinas ketahanan pangan ; Wildan Yulianto, eks kepala dinas pekerjaan umum dan penataan ruang ; Agus Eka Leandy, mantan kepala badan kepegawaian pengembangan sumber daya aparatur ; Salman Hidayat, mantan kepala dinas perindustrian dan ketenagakerjaan ; serta Hosin Jamili, eks kepala dinas pemberdayaan masyarakat dan desa .
Sidang di Pengadilan Tipikor Surabaya itu dipimpin Darwanto selaku hakim ketua didampingi Alex Cahyono dan Fiktor Panjaitan selaku hakim anggota. Sidang dilaksanakan. Hanya hakim, JPU KPK, dan penasihat hukum terdakwa yang berada di lokasi. Sementara terdakwa dan saksi bergabung secara daring. Kali pertama JPU KPK mengorek keterangan Agus Eka Leandy. Agus mengaku semula berkomunikasi dengan Roosly Haryono dan disuruh daftar lelang jabatan. Kemudian, diarahkan menghadap Sekkab Taufan Zairinsjah.
Awalnya, Agus tidak mau daftar karena sudah tua dan tidak punya uang. Namun karena diperintah Sekkab, akhirnya dia mendaftar. Setelah pelantikan diingatkan terkait ”tanda terima kasih”. Beberapa waktu setelah pelantikan, dia memberikan uang kepada Ra Latif Rp 100 juta melalui Erwin Yoesoef . Uang itu didapat dari hasil pinjam ke bank Rp 250 juta.
پاکستان تازہ ترین خبریں, پاکستان عنوانات
Similar News:آپ اس سے ملتی جلتی خبریں بھی پڑھ سکتے ہیں جو ہم نے دوسرے خبروں کے ذرائع سے جمع کی ہیں۔
Tak Terima Dimutasi, Bripka Andry Mengaku Setor Uang Rp 650 Juta ke Kompol Petrus |Republika OnlineDimutasi ke Pekanbaru, Bripka Andry sebut Danyon B Pelopor sering minta setoran.
مزید پڑھ »
Pulang ke Indonesia, Korban TPPO Myanmar Mengaku Tak Dapat Trauma HealingNoviana, satu dari sekian korban penipuan lowongan kerja dan TPPO di Myanmar tidak mendapatkan penanganan khusus trauma healing sepulangnya ke Indonesia. - Halaman 1
مزید پڑھ »
Jalani Persidangan Cerai, Inara Rusli Mengaku Tak Ada PersiapanSidang perceraian Inara Rusli dengan Virgoun kembali digelar di Pengadilan Agama Jakarta Barat, Rabu (7/6/2023) pagi, setelah sempat ditunda pada 31 Mei 2023 lalu.
مزید پڑھ »
Viral Curhat Anggota Brimob Polda Riau Tak Terima Dimutasi, Singgung Setoran Rp650 Juta ke KomandanViral Curhat Anggota Brimob Polda Riau Tak Terima Dimutasi, Singgung Setoran Rp650 Juta ke Komandan: Ia mengaku sudah melakukan banyak hal, termasuk perihal uang setoran kepada atasannya di Batalyon B Pelopor.
مزید پڑھ »
Tak Terima Jalin Asmara dengan Mantan Pacar, Penyebab Pemuda di Malang Bunuh TemannyaKasus penusukan yang menyebabkan AWN (24) warga Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, meregang nyawa memasuki babak baru.
مزید پڑھ »