Khawatir akan survival mereka, negara-negara seperti India dan Jepang berupaya melakukan suatu penyeimbangan terhadap potensi ancaman dominasi Tiongkok ini.
"Negara-negara bergabung dalam aliansi guna berlindung dari negara lain maupun koalisi yang superioritas sumber dayanya berpotensi menjadi ancaman. Tingkat ancaman dipengaruhi pula oleh proksimitas geografi, kapabilitas ofensif, dan persepsi akan timbulnya niatan ofensif." Begitulah kesimpulan mengenai balance of threat yang ditulis Stephen M. Walt dalam Alliance Formation and the Balance of World Power.
Dilansir dari Economic Times, sejak lima tahun terakhir India dan Jepang melakukan berbagai cara termasuk membangun kerja sama trilateral dengan berkolaborasi dengan negara lain. Pada 2022, Jepang mengajukan proposal kerja sama pembangunan kepada India dengan objek sasaran negara-negara seperti Asia Tenggara.
AAGC memiliki empat area fokus utama, yakni pembangunan dan kerja sama; infrastruktur berkualitas serta konektivitas digital dan institusional; peningkatan kapabilitas dan kemampuan; juga mendirikan people-to-people partnerships. Karakteristik inisiatif kerja sama ini ialah penyelenggaraannya yang berlandaskan keuntungan bersama, nonintervensi, kesempatan bertumbuh secara kolektif, dan ketiadaan persyaratan.
Kegagalan ini disebabkan karena banyak faktor. Yang pertama, rencana kerja sama yang dibuat dianggap terlalu tergesa-gesa karena tidak dibarengi oleh perencanaan yang matang. Hal ini dapat dilihat dari absennya keterlibatan dari negara-negara Asia dan Afrika yang seharusnya menjadi objek sasaran dari kerja sama ini. Kemudian, para pengamat politik internasional menganggap bahwa konsep yang dibawa oleh AAGC terlalu utopis tanpa pelaksanaan yang nyata.
پاکستان تازہ ترین خبریں, پاکستان عنوانات
Similar News:آپ اس سے ملتی جلتی خبریں بھی پڑھ سکتے ہیں جو ہم نے دوسرے خبروں کے ذرائع سے جمع کی ہیں۔
Presiden Jokowi: Kunjungan Kaisar Jepang Perkuat Hubungan Masyarakat Indonesia-JepangPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik kunjungan kenegaraan bilateral perdana yang dilakukan oleh Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako di Istana Bogor.
مزید پڑھ »
Pejabat Jepang akui ada masa pahit dalam sejarah Indonesia-JepangSekretaris Pers untuk Kaisar Jepang Kojiro Shiojiri mengakui bahwa memang ada masa yang pahit dalam sejarah antara Indonesia dan Jepang. “Menurut ...
مزید پڑھ »
Pejabat Jepang Akui Ada Masa Pahit Dalam Sejarah Indonesia-Jepang |Republika OnlineKaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako berkunjung ke Indonesia.
مزید پڑھ »
Pejabat Jepang Akui Ada Masa Pahit Dalam Sejarah Indonesia-JepangSekretaris Pers untuk Kaisar Jepang Kojiro Shiojiri mengakui bahwa memang ada masa yang pahit dalam sejarah antara Indonesia dan Jepang.
مزید پڑھ »
Pejabat Jepang Akui Ada Masa Pahit dalam Sejarah Indonesia-JepangSekretaris Pers untuk Kaisar Naruhito, Kojiro Shiojiri, mengakui bahwa memang ada masa yang pahit dalam sejarah antara Indonesia dan Jepang.
مزید پڑھ »