Indonesia kesulitan keluar dari jebakan negara berkembang dan menjadi negara maju. Alasannya kenapa?
- Sudah 29 tahun lamanya Indonesia terjebak dalam kategori negara berpendapatan menengah atau. Pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga kini pun masih stagnan tumbuh di kisaran 5%.
Sebelumnya dalam kesempatan berbeda, Suharso juga memaparkan alasan RI lama terjebak dan belum bergerak secara efektif untuk mendorong pertumbuhan, karena faktor produktivitas setiap pekerja yang cenderung menurun.per setiap pekerja di Indonesia masih rendah dibandingkan negara industri lainnya," kata Suharso.
Foto: Pekerja dengan menggunakan alat berat melakukan bongkar muat Electric Multiple Unit atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat . "Contohnya Korea Selatan dari US$ 3.530 per kapita mereka memulainya, sekarang tersisa 5 tahun bonusnya, tapi mereka sudah sampai dengan US$ 35.000 per kapita. Kita ingin seperti itu," kata Suharso.Menurut pemerintah, target Indonesia bisa lepas dari middle income trap diperkirakan mulai dari tahun 2030.
Dia menilai agar cita-cita ini tercapai maka dibutuhkan harga energi yang murah, hilirisasi pada produk manufaktur, hingga sektor pendidikan yang mumpuni.
پاکستان تازہ ترین خبریں, پاکستان عنوانات
Similar News:آپ اس سے ملتی جلتی خبریں بھی پڑھ سکتے ہیں جو ہم نے دوسرے خبروں کے ذرائع سے جمع کی ہیں۔
Jeblog Klaten Jadi Percontohan Desa Antikorupsi, Pejabat KPK Ungkap AlasannyaDesa Jeblog, Kecamatan Karanganom, Klaten, menjadi salah satu percontohan desa antikorupsi yang merupakan program dari KPK.
مزید پڑھ »
Keluarga Tak Izinkan David Jadi Saksi Sidang Mario Dandy, Kuasa Hukum Ungkap AlasannyaAyah David akan menjadi salah satu saksi dalam sidang Mario Dandy dan Shane Lukas.
مزید پڑھ »
Kemensos Pilih Dharmasraya jadi Lokasi Acara Puncak HLUN 2023, Ternyata Ini AlasannyaKabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat dipilih sebagai lokasi acara puncak HLUN 2023 yang akan diselenggarakan pada Senin (29/5)
مزید پڑھ »
Habitat Gajah di Negara-negara Asia Berkurang Drastis, Termasuk IndonesiaLuas habitat gajah di Asia mengalami penurunan sebesar 64 persen lebih dalam kurun waktu tiga abad lebih. Temuan sejumlah peneliti ini dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports berjudul Land-use change is associated with multi-century loss of elephant ecosystems in Asia. Luas habitat gajah yang berkurang terjadi di mayoritas negara-negara yang menjadi habitat gajah, termasuk Indonesia. Para peneliti menemukan bahwa dalam jangka waktu tahun 1700 hingga 2015, luas habitat gajah di Indonesia—Pulau Sumatera dan Kalimantan—berkurang 45,3 persen, dengan rincian luas habitat di Sumatera berkurang 58,5 persen, sedangkan di Kalimantan berkurang 34,1 persen. Para peneliti menemukan bahwa penurunan luas habitat terjadi beriringan dengan praktik penggunaan lahan di era kolonial, serta perkembangan pertanian yang masif. Selain itu, sebagian besar gajah pada tahun 2015 juga tidak berada pada habitat yang layak, yang dapat menimbulkan konflik dengan manusia. Hal ini berkebalikan dengan kondisi di tahun 1700, ketika 100 persen habitat gajah dalam jarak jelajah 100 kilometer masih terbilang layak.
مزید پڑھ »
Jepang Berencana Buang Air Olahan Limbah Nuklir Fukushima ke Samudra Pasifik, Ini Reaksi Negara-negara PasifikTEPCO, operator PLTN Fukushima Daiichi berencana membuang air olahan limbah nuklir ke laut dalam beberapa bulan mendatang.
مزید پڑھ »
BUMN Minta Mahasiswa Siapkan Diri Indonesia Kekuatan Ekonomi Dunia |Republika OnlineRiset memprediksi Indonesia akan jadi negara berkekuatan ekonomi dunia.
مزید پڑھ »