Peristiwa Mei 1998 merupakan klimaks dari ketidakpuasan terhadap Orde Baru. Berbagai peristiwa seperti aksi penjarahan dan kerusuhan, insiden Trisakti, pendudukan gedung DPR/MPR, hingga mundurnya Presiden ke-2 RI Presiden Soeharto adalah realitas sejarah yang mengiringi akhir era Orde Baru.
Seorang mahasiswa tergeletak di tepi jalan saat terjadi kerusuhan menyusul demonstrasi mahasiswa di depan Kampus Universitas Trisakti, Jakarta, 12 Mei 1998.
Ketika krisis keuangan terjadi di Thailand sekitar Bulan Mei 1997, pemerintah sangat yakin bahwa krisis baht tidak akan berpengaruh terhadap rupiah. Kondisi ini tidak berbanding lurus dengan kondisi utang luar negeri pemerintah dan swasta. Untuk menyelamatkan perekonomiannya Indonesia meminta bantuan kepada Dana Moneter Internasional pada Oktober 1997. Pinjaman angsuran pertama senilai tiga miliar dollar AS turun pada November 1997 beserta paket program pemulihan ekonomi yang disyaratkan IMF. Kepercayaan pasar dan dunia terus merosot, mengakibatkan kesepakatan itu ditegaskan dalam nota kesepakatan yang ditandatangani Presiden Soeharto dan Direktur Pelaksana IMF, Michel Camdessus, 15 Januari 1998.
Dengan mengangkat isu-isu seperti pelanggaran HAM, penculikan para aktivis, dan operasi militer di Aceh, Irian Jaya, dan Timor-Timur, Amerika Serikat berharap sistem ekonomi dan politik Indonesia lebih transparan dan efisien. Dalam konteks ini Soeharto dipandang sebagai hambatan karena cenderung memproteksi keluarga dan orang-orang terdekatnya secara berlebihan .Saat Presiden Soeharto berkuasa tercatat tiga kerusuhan terjadi di ibu kota pada 1974, 1996, dan 1998.
Data Tim Relawan Kemanusiaan dan Tim Gabungan Pencari Fakta Peristiwa Kerusuhan Mei 1998 menyebutkan 1.250 orang meninggal akibat kerusuhan Mei 1998. Selain itu, terdapat 152 perempuan menjadi korban kekerasan seksual di DKI Jakarta, Surakarta, Medan, Palembang, dan Surabaya.Peran gerakan mahasiswa cukup besar dalam menggulingkan rezim Orde Baru. Berbagai aksi mengkritik pemerintah mencapai puncaknya dengan peristiwa mahasiswa menduduki Gedung MPR/DPR pada 18 Mei 1998.
Aksi mahasiswa ITB paling fenomenal terjadi 10 Maret 1998. Mereka mengadakan “sidang umum tandingan” ketika para wakil rakyat menyatakan menerima pidato pertanggungjawaban Presiden di Senayan. Sidang tandingan para mahasiswa ITB berbeda dengah hasil di Senayan. Mereka mengambil kesimpulan: menolak pertanggungjawaban Presiden.
پاکستان تازہ ترین خبریں, پاکستان عنوانات
Similar News:آپ اس سے ملتی جلتی خبریں بھی پڑھ سکتے ہیں جو ہم نے دوسرے خبروں کے ذرائع سے جمع کی ہیں۔
Fakta Mengerikan Supachok Sarachat, Gelandang Timnas Thailand yang Sering Tebar Ancaman ke LawanPemain kelahiran 22 Mei 1998, skill olah bolanya sudah diasah sejak usianya masih 13 tahun dan bergabung Buriram United Junior.
مزید پڑھ »
Budiman Sudjatmiko Kasihani Sosok Prabowo di Era Orde Baru: Tersiksa dan LonelyDari kacamata Budiman, Prabowo merupakan sosok intelektual yang pernah berseragam tentara.
مزید پڑھ »
Deretan Peristiwa Mancanegara yang Dijadikan Bahan Hoaks, dari Limbah Nuklir sampai Kebakarankumpulan hoaks seputar peristiwa mancanegara
مزید پڑھ »
Kesetiaan Politik MenguapPolitikus berkarakter kini semakin langka. Ini terjadi seiring perkabungan politik di negeri ini pasca-Orde Lama: ideologi ”sudah wafat”. Reformasi 1998 juga lepas dari anak-anak muda yang telah berjuang berdarah-darah.
مزید پڑھ »
10 Kapal Nelayan Penangkap Cumi Terbakar Di Pelabuhan Muara Baru, 3 Orang Jadi KorbanPeristiwa kapal terbakar itu terjadi pada Senin malam
مزید پڑھ »