Tradisi Semana Santa di Larantuka adalah satu sarana rohani, yang juga memiliki nilai budaya, untuk dikembangkan dalam kehidupan bersama yang rukun dan damai. Kolom AdadiKompas
Lagu Signor Deo baru saja dilantunkan oleh umat Katolik di Gereja Katedral Reinha Rosari di kota Larantuka, Flores Timur,. Kidung jemaat membahana membelah keheningan malam, lalu dilanjutkan dengan Berkat Penutup, Rabu . Tak lama kemudian, terdengar suara bising di sisi luar. Tampak ratusan orang—tua dan muda—menyeret lempengan seng di jalanan beraspal.
Alkisah, pada suatu malam, terdengar suara perempuan meratap pilu di tepi pantai. Warga pun mencari arah suara, namun tidak mendapati sosok perempuan, melainkan patung. “Hadirnya patung Tuan Ma di Larantuka sudah sangat lama, sekitar 1510,” kata sang Uskup Larantuka. “Pada masa itu, belum ada kekristenan, kekatolikan.”
Ini senada penjelasan dari Bernardus Tukan, Direktur SimpaSio Institute, yang saya temui di kesempatan berbeda di kediamannya di Sarotari, Larantuka. “Ketika patung [Tuan Ma] itu datang, dia masuk ke dalam budaya dan struktur sosial, dia diterima oleh budaya lokal,” kata penulis yang juga dikenal sebagai pemerhati budaya.
Dalam tradisi Lamaholot terdapat mitos seorang dewi Tanuwujo. Ia merupakan anak bungsu raja dan putri satu-satunya yang rela mengorbankan diri demi rakyatnya agar tak kelaparan saat paceklik. Saat ia mati jasadnya menjelma menjadi padi, jagung, sorgum, jewawut dan ragam tanaman pangan lainnya.Semana Santa tak terlepas dari budaya Portugis. Kata ini sendiri masing-masing bermakna pekan atau minggu dan suci atau kudus.
Putusan Uskup Larantuka tentu saja membahagiakan segenap umat Katolik, tak terkecuali Rosalina Kalumata, yang bertugas sebagai panitia Semana Santa 2023. “Suatu kebahagiaan yang sangat besar untuk kami, Bapa Uskup memberikan kesempatan untuk boleh menjalankan tradisi kami, perayaan Semana Santa, secara terbuka.”
Usai pemasangan tikam turo, selanjutnya warga Lohayong berkumpul di tepi pantai untuk bersantap bersama. Menu yang disajikan antara lain sayur rumpu rampe, ubu kuko, bose, RW, ikan bumbu kuning, acar balik, jagung titih, dan arak merah. Yosep Gregorius BL de Rozary menyebut tujuan acara ini untuk saling silaturahmi.
Tak disangka, saya berjumpa Raja Larantuka Don Andre Martinus DVG di teras Kapela. Saya menyapa beliau dan disambut ramah. Dengan wajah semringah, beliau mengungkapkan suka citanya, “Kami merasa bersyukur atas tuntunan Tuhan dan Bunda Maria, tahun ini kami laksanakan [Semana Santa] supaya kerinduan umat bisa terobati.”
“Saya bahagia juga bisa terlibat secara langsung dalam devosi, dalam pelayanan ini,” kata Gabriel de Santo, warga Larantuka yang terlibat dalam kepanitiaan. “Kita melayani, tugas kita adalah melayani semua kegiatan yang ada di kapela, di gereja.” Kamis Putih menjadi saksi luapan kebahagiaan dan keharuan yang melebur jadi satu.
“Adanya perarakan laut, darat ini, saya pikir, memang tradisi yang dibawa oleh orang Katolik, dari Malaka, dari Portugis, ke sini. Tapi sebenarnya dia diterima dan menjadi tradisi karena dia menjejak pada apa yang sudah ada di sini,” kata Silvester Petara Hurit, budayawan Lamaholot, yang saya temui di lain kesempatan di kota Larantuka.
“Jumat Agung ini kita mengenang wafatnya Tuhan Yesus,” kata Helena Veronica Diaz, warga Larantuka. “Setelah dari gereja, kita datang untuk berziarah ke makam keluarga. Kita mengenang kematian mereka. Kita percaya, mereka juga bangkit bersama Yesus di Hari Minggu. Kita yakin, mereka selalu melindungi kita ke mana saja kita pergi.”
“Orang tidak tahu siapa yang bertugas itu,” sang Uskup Larantuka menambahkan. “Mereka [Lakademu] tidak bisa melihat karena matanya ditutup, tapi mereka ikut mengusung patung [Tuan Ma] itu. Mereka sudah dilatih, supaya jangan terantuk. Semua diatur dengan tata cara yang diwarisi sejak zaman dahulu seperti itu.”Lakademu adalah kelompok warga yang berpakain khusus. Wajah mereka sama sekali tidak terlihat dan identitas mereka dirahasiakan.
“Patung dibawa keliling kota, itu di sini ketika padi itu setelah dipanen diarak masuk kampung. Diterima, disambut dengan tradisi yang namanya. Waktu prosesi inti benih dan rombongan juga disambut dalam perhentian-perhentian, semacam armida-armida dalam prosesi Semana Santa. Selama di jalan ada nyanyian-nyanyian pula. Sampai di sana masuk rumah adat, segala kesalahan dimurnikan. Lalu masuk ke lumbung adat, sepanjang malam dinyanyikan.
پاکستان تازہ ترین خبریں, پاکستان عنوانات
Similar News:آپ اس سے ملتی جلتی خبریں بھی پڑھ سکتے ہیں جو ہم نے دوسرے خبروں کے ذرائع سے جمع کی ہیں۔
Tradisi Mekare-kare di Bali, Upacara Adat Penghormatan untuk Dewa PerangWajib diikuti setiap pria mulai remaja dan merupakan bagian dari upacara Sasih Sembah, yaitu upacara keagamaan terbesar di Desa Tenganan.
مزید پڑھ »
Pariwisata Bali kedepankan tradisi budaya berkualitas dan bermartabatKepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun mengatakan pascapandemi COVID-19, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mengedepankan pengembangan ...
مزید پڑھ »
Kekayaan Tradisi Lisan Siapkan Masyarakat Hadapi PetakaKekayaan tradisi lisan dapat terus diwariskan untuk menjaga keberlanjutan generasi berikutnya. Dikbud AdadiKompas
مزید پڑھ »