Novita Gemalasari menamatkan studi s1 hingga S3 di Universitas Indonesia. Di kampus itu, ia menjadi doktor ke-44 dengan usia yang terbilang muda.
Memulai Kuliah Kedokteran di Usia 15 Tahun
Selepas menamatkan studinya, Novita bertolak ke daerah. Tepatnya di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.Di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Novita bercerita bekerja selama 2 tahun. Di sana, ia bekerja sebagai dokter magang dan PTT atau dokter bukan pegawai negeri yang diangkat oleh pejabat yang berwenang pada fasilitas pelayanan kesehatan.
"Penduduknya ramah, polos, dan bersahabat. Masih banyak yang terbelakang menyangkut pengetahuan kesehatan, khususnya yang datang dari pelosok-pelosok desa terpencil," kenangnya.Tak puas sampai di situ, Novita kemudian kembali ke Jakarta untuk menekuni studi spesialisnya. Ia mendaftar di pendidikan spesialis jantung dan pembuluh darah dan lulus di usia 27 tahun.