Negara tetangga Indonesia, Australia mulai berani cawe-cawe. Mereka bahkan ingin mengirim puluhan jet tempur F/A 18 ke Ukraina.
Bagikan Facebook Twitter WhatsApp Linkedin Telegram Tautan Tersalin A- A+ Bisnis.com, SOLO - Setelah hampir dua bulan diam, kini Australia tampaknya ingin kembali cawe-cawe dengan perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Pakar militer Australia Robert Potter mengkonfirmasi pembicaraan tersebut tetapi menekankan bahwa para pihak belum mencapai kesepakatan yang konkret. Pesawat-pesawat tersebut telah tidak digunakan oleh militer Australia dan, jika tidak diberikan ke Ukraina, maka 41 jet tempur ini akan dihapus atau dijual ke perusahaan penerbangan swasta untuk pelatihan pilot.
پاکستان تازہ ترین خبریں, پاکستان عنوانات
Similar News:آپ اس سے ملتی جلتی خبریں بھی پڑھ سکتے ہیں جو ہم نے دوسرے خبروں کے ذرائع سے جمع کی ہیں۔
Ekonomi Negara-negara Maju Mulai Naik 2024, China Kok Turun!Bank Dunia memperkirakan ekonomi China akan melemah pada 2023.
مزید پڑھ »
Perang Rusia Vs Ukraina: Alasan Ukraina Tolak Proposal Perdamaian PrabowoJuru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko menolak usulan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto terkait rencana perdamaian untuk mengakhiri per
مزید پڑھ »
Usulan Perdamaian Prabowo Jadi yang Terbaru Walau Ditolak Ukraina, Inilah Usulan Berbagai NegaraUsulan perdamaian Indonesia lewat Menhan Prabowo Subianto jadi yang terbaru walau ditolak Ukraina namun dikaji Rusia, berikut sederet usulan terbaru
مزید پڑھ »
Ukraina Sebut Rusia Negara Teroris di Sidang Pengadilan Tinggi PBBUkraina menyebut Rusia sebagai negara teroris dalam sidang di Mahkamah Internasional (ICJ).
مزید پڑھ »
Sidang Kasus Penembakan MH17: Ukraina Tuding Rusia Negara TerorisPengadilan PBB menggelar sidang dugaan Moskow mendukung separatis Ukraina yang dituduh menembak pesawat Malaysia MH17 pada 2014
مزید پڑھ »
Saran Prabowo Subianto Minta Ukraina dan Rusia Hentikan Perang Cerminkan Indonesia Negara PerdamaianMenteri Pertahanan atau Menhan Prabowo Subianto menyampaikan lima saran untuk resolusi konflik Rusia-Ukraina. Saran tersebut disampaikan Prabowo Subianto dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit, Singapura.
مزید پڑھ »