Keunggulan sementara Bobby-Surya terhadap Edy-Hasan tidak terlepas dari kehadiran faktor identitas sosial yang menjadi kekhasan geopolitik di Sumut.
Keunggulan sementara pasangan Bobby Nasution -Surya atas Edy Rahmayadi -Hasan Basri Sagala terjadi pada hampir setiap latar belakang identitas sosial berbasis suku bangsa dan agama dalam kesatuan geopolitik Sumatera Utara .pada Oktober 2024 mengungkapkan, calon gubernur Muhammad Bobby Afif Nasution-Surya mampu mengumpulkan dukungan pemilih sebesar 44,9 persen, terpaut signifikan dengan pesaingnya, Edy Rahmayadi -Hasan Basri Sagala .
Bobby-Surya mendapatkan dukungan terbesar di 19 kabupaten/kota di seputaran Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Labuhan Batu, dan Nias yang dalam pileg lalu masuk Dapil Sumut II. Lebih dari separuh bagian pemilih di dapil itu mendukung Bobby-Surya. Ajang pilkada langsung pertama di Sumut pada 2008 yang mengantar kemenangan pasangan Syamsul Arifin-Gatot Pujo Nugroho, misalnya, tidak lepas dari rumusan politik berbasis identitas suku dan agama dalam satu kewilayahan. Syamsul-Gatot hanya menguasai 28,31 persen dari total 4.933.687 pemilih. Syamsul-Gatot menguasai Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Langkat, Binjai, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, Batubara, Asahan, dan Tanjung Balai.
Puncaknya, pada Pilkada 2018. Pola rumusan sama yang mempertautkan faktor latar belakang suku, agama, dalam penguasaan politik di segenap wilayah pertarungan Sumut kali itu menjadi semakin kompetitif lantaran hanya ada dua pasangan calon yang bersaing, yaitu Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah dan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.
Konsentrasi penguasaan suara Djarot-Sihar terjadi di wilayah penduduk bersuku Batak dan beragam kelompok etnisnya yang khususnya beragama Kristen. Seluruh wilayah kabupaten dan kota di Sumatera Utara bagian tengah yang bersentuhan dengan Danau Toba, seperti Simalungun, Karo, Tapanuli Utara, Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah, hingga ke Pulau Nias memenangkan Djarot-Sihar.
Konvergensi identitas sosial yang terjadi, khususnya pada pasangan Bobby-Surya inilah yang mengantar keunggulan sementara pasangan ini ketimbang Edy-Hasan. Kondisi demikian tergambarkan dari hasil survei. Apabila dipilah berdasarkan latar belakang suku bangsa ataupun etnisitas pemilih, misalnya, survei menunjukkan keunggulan Bobby-Surya terjadi merata pada setiap lapisan suku bangsa dan kelompok etnik di Sumut.
Di samping proporsi suara pemilih yang sudah terdistribusi pada kedua pasangan calon gubernur itu, hasil survei menunjukkan pula masih terdapat sekitar 27,1 persen pemilih yang belum menyatakan pilihannya. Persaingan yang terbilang kompetitif terjadi di wilayah Tanjung Balai, Batubara, Asahan, Simalungun, Pematang Siantar, Langkat, Binjai, Karo, Dairi, hingga Pakpak Bharat. Pada 10 kabupaten/kota yang masuk Dapil Sumut III itu Edy-Hasan mengumpulkan dukungan dari 30,7 persen pemilih, mendekati Bobby-Surya yang didukung 36,8 persen pemilih.
Ajang Pilkada 2013 menjadi perulangan kisah. Kali ini, pasangan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi menjadi gubernur. Dengan penguasaan sekitar 33 persen dari 4.861.467 pengguna hak suara, Gatot-Tengku Erry yang disokong PKS itu menyisihkan calon PDI-P, Effendi Simbolon-Jumiran Abdi ; Gus Irwan Pasaribu-Soekirman yang didukung PAN, Gerindra, PBR, dan PBB ; Amri Tambunan-RE Nainggolan dari Partai Demokrat ; serta calon Golkar dan PPP, Chairuman Harahap-Fadly Nurzal .
Persaingan bertambah hangat pada Pilkada Sumut 2018. Bahkan, kali ini diperuncing pula oleh imbas politik Pilkada DKI Jakarta yang sempat mempertontonkan konflik politik berbasis identitas sosial. Kehadiran Djarot Saiful Hidayat yang sebelumnya menjadi wakil Basuki Tjahaja Purnama dan pasangannya, Sihar Sitorus, yang diusung PDI-P, PPP, PSI, dan PKPI, menguak bara laten persaingan identitas politik.
Sebaliknya, kawasan dengan dominasi suku dan kelompok etnis Melayu, Mandailing, dan kelompok suku lain yang umumnya beragama Islam dan tersebar di wilayah Medan Raya, mulai dari Medan, Deli Serdang, Binjai, kabupaten-kabupaten di Pantai Timur Sumatera seperti Labuhan Batu, hingga sejumlah kabupaten di Tapanuli Selatan, menjadi wilayah penguasaan Edy-Musa.
Survei Litbang Kompas Pilkada Sumut Bobby Nasution Edy Rahmayadi Analisis Survei Pilkada Sumut Litbang Kompas Cagub Sumut Sumatera Utara
پاکستان تازہ ترین خبریں, پاکستان عنوانات
Similar News:آپ اس سے ملتی جلتی خبریں بھی پڑھ سکتے ہیں جو ہم نے دوسرے خبروں کے ذرائع سے جمع کی ہیں۔
Survei Litbang Kompas Pilkada Sumut: Bobby-Surya 44,9 Persen dan Edy-Hasan 28,0 PersenSurvei Litbang Kompas Bobby-Surya mendapatkan suara sebanyak 44,9 persen, sedangkan Edy-Hasan memperoleh suara sebanyak 28,0 persen.
مزید پڑھ »
Survei Litbang 'Kompas': Elektabilitas Edy-Hasan Terpaut 16,9 Persen dari Bobby-SuryaSelisih potensi keterpilihan antara dua pasangan calon di pilkada Sumut relatif lebar. Akankah menjadi gambaran kontestasi saat 27 November 2024 nanti?
مزید پڑھ »
Survei Litbang 'Kompas': Elektabilitas Bobby Surya Tinggalkan Edy-HasanSelisih potensi keterpilihan antara dua pasangan calon di pilkada Sumut relatif lebar. Akankah menjadi gambaran kontestasi saat 27 November 2024 nanti?
مزید پڑھ »
Survei Litbang Kompas Pilkada Sumut: Popularitas Bobby-Surya dan Edy-Hasan, Siapa Unggul?Litbang Kompas merilis popularitas calon gubernur dan wakil gubernur di Pemilihan Kepala Daerah Sumatera Utara atau Pilkada Sumut 2024, Rabu (6/11/2024).
مزید پڑھ »
Survei Litbang ”Kompas” Pilkada Jakarta: Pramono-Rano Tidak Mau Terlena Hasil SurveiHasil survei menjadi rujukan Pramono Anung-Rano Karno untuk bertarung sampai akhir dalam Pilkada Jakarta 2024.
مزید پڑھ »
Survei IDM: Elektabilitas Helldy-Alawi Ungguli Dua Paslon LainnyaSurvei paslon Helldy Alawi melampaui dua pasangan lainnya berdasarkan survei Indonesia Development Monitoring atau Survei IDM.
مزید پڑھ »