Namun jika ke depan keadaan korban kembali memburuk, operasi akan dilakukan. Sebelumnya...
KOMPAS.TV - Kondisi korban pemerkosaan anak di bawah umur oleh 11 pelaku, berangsur membaik sehingga terbuka kemungkinan tidak diperlukan operasi pengangkatan rahim.
Awalnya korban R akan menjalani operasi pengangkatan rahim pekan depan, tetapi ternyata setelah dirawat di rumah sakit, kondisi korban dan psikologinya membaik.Sebelumnya korban pemerkosaan oleh 10 pelaku dirawat di rumah sakit karena disebut menderita infeksi pada rahimnya. Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Agus Nugroho bilang anngota-nya tersebut belum ditetapkan sebagai tersangka karena masih mencari bukti.
پاکستان تازہ ترین خبریں, پاکستان عنوانات
Similar News:آپ اس سے ملتی جلتی خبریں بھی پڑھ سکتے ہیں جو ہم نے دوسرے خبروں کے ذرائع سے جمع کی ہیں۔
Kondisi Terkini Anak 16 Tahun Korban Perkosaan di Parimo Sulteng, Dokter Akan Angkat Rahim KorbanTim dokter menjelaskan kondisi gadis 16 tahun yang jadi korban pemerkosaan 11 orang dewasa di Parigi Mountong, Sulteng.
مزید پڑھ »
KPAI: Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Parigi Moutong, Kesaksian Korban PentingPertengahan 2022 lalu, seorang sukarelawan banjir di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menjadi ...
مزید پڑھ »
RPA Perindo Dampingi Disabilitas Korban Pemerkosaan ke Ahli RSHS, Ini HasilnyaRPA Perindo melakukan pendampingan kepada disabilitas berinisial NSF yang menjadi korban pemerkosaan hingga hamil dan melahirkan ke RS Hasan Sadikin, Bandung. Sindonews news .
مزید پڑھ »
Tak Perlu Angkat Rahim, Remaja Korban Pemerkosaan 11 Pria di Parigi Moutong Kian MembaikSebelumnya, korban direncanakan menjalani operasi pengangkatan rahim pada pekan depan
مزید پڑھ »
Pakar Hukum Nilai Kapolda Sulteng Keliru Sebut Kasus Parimo Bukan PemerkosaanKorban pemerkosaan masih di bawah umur, Kapolda harusnya menggunakan perspektif Undang-Undang tentang Perlindungan Anak.
مزید پڑھ »
Bertemu Korban dalam Mimpinya, Ahli Forensik dr Sumy Hastry Purwanti Ungkap Kondisi Kecelakaan Pesawat AirAsia QZ8501Telah terjadi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 pada 28 Desember 2014 lalu. Ahli Forensik, dr Sumy Hastry Purwanti ungkap kondisi evakuasi pesawat AirAsia QZ8501
مزید پڑھ »