Belum Bersikap Terkait Capres, Jokowi Dinilai Menanti Dinamika Politik

پاکستان خبریں خبریں

Belum Bersikap Terkait Capres, Jokowi Dinilai Menanti Dinamika Politik
پاکستان تازہ ترین خبریں,پاکستان عنوانات
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 81 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 36%
  • Publisher: 70%

Presiden Joko Widodo tak menyebutkan capres 2024 yang didukungnya kepada para sukarelawan pendukungnya di pilpres lalu. Penentuan capres, menurut dia, tak boleh tergesa-gesa. Polhuk AdadiKompas

Ketua Panitia Musyawarah Rakyat Panel Barus menyerahkan hasil Musra kepada Presiden Joko Widodo didampingi Penanggung Jawab Musra Budi Arie Setiadi dan Ketua Dewan Pengarah Musra Andi Gani Nena Wea di Istora Senayan, Jakarta, Minggu .

Penanggung Jawab Musra yang juga Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi ditemui di sela-sela puncak Musra mengungkapkan, pihaknya telah menyaring, menjaring, dan merekam aspirasi masyarakat terkait nama capres dan cawapres yang bakal didukung pada Pemilihan Presiden 2024. Dari proses Musra yang digelar di 29 provinsi dan perwakilan luar negeri di Hong Kong, terdapat tiga tokoh yang mendapatkan dukungan paling banyak.

Tak hanya capres, Musra juga mengerucutkan nama-nama yang didukung sebagai cawapres. Beberapa tokoh dimaksud antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Arsjad Rasjid, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.

Jokowi mengatakan, hasil Musra nantinya akan ia sampaikan kepada partai politik atau gabungan parpol. Sebab, mengacu pada konstitusi, pencalonan presiden dan wakil presiden hanya bisa dilakukan oleh parpol atau gabungan parpol, bukan kelompok sukarelawan.

Sementara itu, Golkar juga bekerja sama dengan PKB untuk mempercepat pembentukan koalisi besar. Elite PKB dan Golkar pun berkomunikasi dengan elite Demokrat untuk menjajaki kemungkinan bekerja sama. Berkaca pada sejarah, kata Jokowi, negara-negara Amerika Latin sudah menjadi negara berkembang sejak dekade 1970-1980-an. Akan tetapi, hingga 50 tahun setelahnya, negara-negara tersebut tak kunjung menjadi negara maju karena kekeliruan dalam memilih pemimpin. Ia pun menekankan, hal yang sama bisa terjadi jika Indonesia tidak memilih pemimpin yang tepat pada 2024.

ہم نے اس خبر کا خلاصہ کیا ہے تاکہ آپ اسے جلدی سے پڑھ سکیں۔ اگر آپ خبر میں دلچسپی رکھتے ہیں تو آپ مکمل متن یہاں پڑھ سکتے ہیں۔ مزید پڑھ:

hariankompas /  🏆 8. in İD

پاکستان تازہ ترین خبریں, پاکستان عنوانات

Similar News:آپ اس سے ملتی جلتی خبریں بھی پڑھ سکتے ہیں جو ہم نے دوسرے خبروں کے ذرائع سے جمع کی ہیں۔

Nasihat Jokowi Saat Pilih Presiden di Pemilu 2024: Begitu Kita Keliru, Hilang Kesempatan Jadi Negara MajuNasihat Jokowi Saat Pilih Presiden di Pemilu 2024: Begitu Kita Keliru, Hilang Kesempatan Jadi Negara MajuPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam memilih pemimpin saat Pemilu 2024.
مزید پڑھ »

Capres 2024, 3 Pesan Ganjar untuk Relawan JokowiCapres 2024, 3 Pesan Ganjar untuk Relawan JokowiGanjar Pranowo menyampaikan sejumlah pesan kepada relawan Joko Widodo untuk memenangkan Pilpres 2024.
مزید پڑھ »

Aktivis 98 Dukung Ganjar, Adian Napitupulu Beberkan AlasannyaAktivis 98 Dukung Ganjar, Adian Napitupulu Beberkan AlasannyaAktivis 98 mendukung bakal calon presiden (bacapres), Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
مزید پڑھ »

Relawan Desa di Kalteng Siap Menangkan Ganjar Jadi Presiden 2024Relawan Desa di Kalteng Siap Menangkan Ganjar Jadi Presiden 2024Dukungan kepada Ganjar Pranowo untuk menjadi Presiden Indonesia periode 2024-2029 terus mengalir dan meluas.
مزید پڑھ »

Abu Janda Soroti PA 212 Tolak Coldplay, Publik: Gw Tolak Anies Baswedan Jadi Presiden 2024Abu Janda Soroti PA 212 Tolak Coldplay, Publik: Gw Tolak Anies Baswedan Jadi Presiden 2024Pegiat Media Sosial Permadi Arya atau Abu Janda menyoroti soal penolakan konser Coldplay dari Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212.
مزید پڑھ »



Render Time: 2025-03-23 16:01:15