Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga akhir triwulan pertama mengalami depresiasi 2,89% ytd.
- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selaku ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan mengatakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga akhir triwulan pertama mengalami depresiasi 2,89% sepanjang tahun berjalan hingga 28 April 2024.
Sementara itu, rupiah kembali ditutup menguat pada perdagangan Jumat akhir pekan ini, di mana rupiah makin dekati level psikologis Rp 15.900/US$. Dalam sepekan, rupiah menguat 0,15%. Namun, penguatan rupiah pada pekan ini cenderung terpangkas, di mana pada pekan lalu rupiah berhasil menguat 0,28%.
Nilai Tukar Rupiah Sri Mulyani Usd/Idr
پاکستان تازہ ترین خبریں, پاکستان عنوانات
Similar News:آپ اس سے ملتی جلتی خبریں بھی پڑھ سکتے ہیں جو ہم نے دوسرے خبروں کے ذرائع سے جمع کی ہیں۔
Sri Mulyani Ungkap Untung Rugi Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Ekonomi IndonesiaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
مزید پڑھ »
Rupiah Terus Melemah, Ini Kritik Pengamat terhadap Menkeu Sri MulyaniPemerintah dinilai kurang serius dalam menangani pelemahan Rupiah terhadap dolar AS belakangan ini.
مزید پڑھ »
Soal Anjloknya Rupiah Terhadap Dolar AS, Sri Mulyani: Negara Lain Ada yang Lebih ParahBerita Soal Anjloknya Rupiah Terhadap Dolar AS, Sri Mulyani: Negara Lain Ada yang Lebih Parah terbaru hari ini 2024-04-26 13:25:21 dari sumber yang terpercaya
مزید پڑھ »
Dilema Rupiah Indonesia Terhadap Menguatnya Dolar AS: Kebijakan Berubah di Tengah Pelemahan Mata Uang RupiahPerekonomian Indonesia dihadapkan pada tantangan yang tidak terduga dengan melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika.
مزید پڑھ »
Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya SenasibSri Mulyani mengatakan bahwa nasib serupa juga dialami oleh sederetan mata uang dari negara-negara lain, termasuk negara anggota G20.
مزید پڑھ »
Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya SenasibSri Mulyani mengatakan bahwa nasib serupa juga dialami oleh sederetan mata uang dari negara-negara lain, termasuk negara anggota G20.
مزید پڑھ »